Friday, August 14, 2015

Kapal Selam Indonesia Akan Diproduksi Tahun 2016

Kapal Selam Indonesia Akan Diproduksi Tahun 2016


Industri galangan kapal PT PAL Indonesia saat ini berencana membuat kapal selam untuk TNI Angkatan Laut (TNI AL). Kerjasama alih teknologi dengan Korea Selatan pun sedang dibangun guna mendukung rencana tersebut. PT PAL telah mengirim ratusan pekerjanya ke Korsel guna mempelajari pembuatan kapal selam.

“Ada 206 personel kami yang kami kirim ke Korsel untuk belajar. Alhamdulillah dengan melihat dan mempelajari disana sebagian besar sudah berhasil dan pulang kembali,” ujarnya saat kunjungan kerja Menhan Ryamizard Ryacudu ke PT PAL di Surabaya Jawa Timur, Kamis (13/8).

PT PAL kini tengah membangun galangan khusus untuk kapal selam di kawasan Markas Komando Armada Timur (Koarmatim) Surabaya.

Menhan Ryamizard berharap tahun ini galangan kapal selam sudah rampung sehingga tahun depan sudah memulai tahap produksi kapal selam buatan anak negeri. “Infrastruktur kapal selam tahun ini selesai sehingga tahun depan bisa dimulai pembuatannya,” ucapnya.

Menhan pun memuji PT PAL yang mampu membuat kapal baik sipil maupun kapal perang dengan kualitas baik. Terbukti dengan adanya pesanan 2 unit kapal Landing Platform Dock (LPD) dari Filipina dan ketertarikan dari Uni Emirat Arab.

“Bagus lah, sudah banyak orang pesan. Ada dari Filipina, dan Uni Emirat Arab,” ungkap Menhan. Kedepan, mantan KASAD era Presiden Megawati Soekarnoputri itu berharap, kapal buatan PAL bisa bersaing di pasaran internasional. “Kedepan bisa lah, kita kan udah bisa transfer teknologi dan bisa lebih maju lagi,” harapnya. 

Sumber Gatra.com

Friday, May 30, 2014

Dubes Rusia Harapkan Kontinuitas Hubungan Bilateral



Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengharapkan agar siapa pun presiden terpilih Indonesia mendatang dapat mempertahankan kontinuitas dalam mengembangkan hubungan dengan negaranya. 
"Kami berharap agar Presiden baru Indonesia yang akan dipilih langsung oleh rakyat Indonesia selama Pemilihan Umum Presiden 9 Juli mendatang dapat mempertahankan kontinuitas dalam mengembangkan hubungan dengan negara saya," ungkap Dubes Galuzin kepada Antara di Jakarta, Rabu. 
Galuzin juga menambahkan bahwa pihak pemerintah Rusia akan menghormati kedaulatan pilihan masyarakat Indonesia pasca-pemilihan presiden secara langsung. 
"Sebagai Duta Besar Rusia saya akan memberikan dukungan sebisa mungkin," tambah Galuzin. 
Hubungan Indonesia dan Rusia dalam beberapa tahun belakangan ini telah mencapai tingkat yang signifikan dalam memperdalam dialog politik tingkat tinggi, memperluas kerja sama perdagangan dan ekonomi. 
Hingga saat ini jumlah perdagangan dicatat meningkat hingga hampir tiga miliar dolar AS serta peluncuran beberapa proyek kerjasama investasi penting lainnya, tambah Galuzin. 
"Interaksi kedua negara dalam skema global menjadi semakin akif, terutama di dalam bidang memperkuat keamanan dan stabilitas di Asia Pasifik, kemudian juga dalam bidang peluicutan dan pengendalian senjata," kata Galuzin menanggapi hubungan Indonesia Rusia. 
Menurut dia, semua tren positif dalam kerja sama Rusia-Indonesia ini dipicu oleh perjanjian antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada sela-sela KTT APEC yang diselenggarakan di Bali, Oktober 2013. 
Tahun ini merupakan tahun bersejarah dalam politik Indonesia menyusul ajang pesta demokrasi pemilihan umum yang diawali dengan Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, 9 April 2014, kemudian disusul dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, 9 juli 2014. 
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI tahun ini akan menjadi pemilihan presiden langsung dan demokratis ketiga di Indonesia sejak reformasi politik di negara ini yang terjadi antara 1990-an dan awal 2000-an. 
Sementara itu, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mencatat dua pasang kandidat presiden dan wakil presiden periode 2014-2019, yaitu Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. 
Indonesia akan menantikan pengumuman pemenang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI pada tanggal 26 Juli 2013 dan Presiden RI terpilih akan memulai masa jabatannya tanggal 20 Oktober 2014.

Presiden Baru Harus Memperhatikan TNI dan alutsista




Dalam rangka pengamanan pilpres 2014,TNI menyatakan tak perlu ada Perpres atau Perpu untuk menjadi payung hukum. TNI menyatakan selalu siap kapan saja di butuhkan dan di minta Polri.

"Pengamanan pilpres kan menjadi domian Polri,sedangkan TNI bersifat melengkapi saja. Tapi secara pribadi saya menolak di bilang pasukan cadangan" ucap panglima TNI Moldoko. Saya tidak mau bilang TNI menyiapkan sekian ribu personil,karna kesanya prajurit saya terbatas,padahal kami siap turun semua jika di butuhkan negara" tegas Moldoko.

Ketika di tanya harapan mengenai pemilu, Jendral TNI menjawab diplomatis."siapapun pemimpin baru tersebut, yg pasti siap kami back up dan tentunya Presiden baru juga harapanya akan memperhatikan kami juga/TNI dan alutsista.

Pembangunan Alutsista untuk Harga Diri Bangsa




Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan pembangunan alat utama sistem senjata (alutsista) bukanlah untuk gagah-gagahan. Pembangunan alutsista, menurut Purnomo, penting untuk harga diri bangsa. 

"Bangsa yang kuat adalah bangsa yang kuat pertahanannya," kata dia dalam diskusi panel bertajuk "Membangun Kemampuan Kekuatan Pertahanan Berkelanjutan" di Century Park Hotel, Jumat, 29 November 2013.

Sejak 2010, kata Purnomo, Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara, dan kementerian terkait sudah membuat daftar-daftar utama ancaman negara. Dengan demikian, dapat dijadikan dasar membangun kekuatan pertahanan negara.

Dinamika politik, ia melanjutkan, bisa saja mengancam tidak berlanjutnya pembangunan alutsista yang sudah dilakukan selama ini. "Kalau presidennya tidak mengerti militer, bisa saja tidak berlanjut, komitmennya harus kuat," kata dia.

Sebab itulah, kata Purnomo, komitmen pembangunan kekuatan pertahanan harus "diikat" dengan peraturan yang kuat. "Kalau perlu, buat undang-undangnya," ujar dia.

Ada dua rekomendasi Purnomo agar pembangunan alutsista tetap berlanjut. Yaitu diperlukan landasan peraturan perundangan dari eksekutif dan landasan keputusan politik paripurna DPR sebagai pemegang hak anggaran untuk mendukung eksekutif.

Indonesia 10 Tahun Lagi Bisa Produksi Alat Militer




Kementerian Pertahanan dan Keamanan mencanangkan kemandirian alat utama sistem pertahanan Indonesia. Menurut Wakil Menteri Pertahanan dan Keamanan Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin, cara yang ditempuh untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) di antaranya mendukung dan mengutamakan industri pertahanan dalam negeri, swasta, dan badan usaha milik negara (BUMN).

Selain itu, dia melanjutkan, Kementerian berkerja sama dalam hal alih teknologi industri pertahanan dengan sejumlah negara maju. ”Alutsista harus mandiri, perkuat industri pertahanan dalam negeri,” kata Sjafrie Sjamsoeddin saat berkunjung ke industri roket dan bom PT Sari Bahari Malang, Jawa Timur, pada Jumat, 22 November 2013.

Modernisasi, menurut Sjafrie, juga termasuk memproduksi kapal selam yang dikerjakan PT PAL bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Prinsip kerja sama dilakukan setelah Kementerian Pertahanan dan Keamanan memesan tiga kapal selam ke DSME, Korea Selatan. Dalam pembelian ini, Indonesia dan Korea Selatan sepakat menjalin kerja sama alih teknologi.

Sejumlah tenaga ahli telah belajar teknologi ke Korea Selatan. Pada pesanan kapal selam ketiga, bakal dibangun di galangan kapal PT PAL yang dikerjakan tenaga teknis Indonesia dan diawasi ahli dari DSME. ”Sehingga 10 tahun mendatang, Indonesia diharapkan mampu memproduksi kapal sendiri,” katanya.

Skadron 16 Siap Tampung F-16 Hibah Amerika Serikat




Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara hampir merampungkan pembangunan infrastruktur untuk menampung 16 pesawat tempur F-16 yang dibeli dari Amerika Serikat. Panglima Komando Operasional Angkatan Udara Satu Marsekal Muda Muhammad Syaugi mengatakan Skadron Udara 16 di Pekanbaru, Riau, siap menampung kedatangan pesawat legendaris bikinan Amerika Serikat tersebut.

"Hanggar, sheltertaxi way, dan infrastrukturnya di Pekanbaru sudah hampir selesai," kata Syaugi kepada wartawan di Markas Komando Operasional Angkatan Udara Satu, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2014.

Menurut Syaugi, Indonesia mendatangkan 24 pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat. Pengiriman pesawat itu dilakukan bertahap. Untuk Skadron 16, kata Syaugi, bakal ada 16 unit pesawat F-16 yang akan bermarkas di sana. Delapan unit pesawat F-16 bakal ditempatkan di Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.

Mantan pilot pesawat tempur F-16, F-5 Tiger, dan Hawk 100/200 ini meyakinkan bahwa 24 pesawat F-16 blok 25 sudah dibekali senjata seperti rudal. "Kalau pesawat tempur tak ada senjatanya namanya pesawat angkut," katanya sembari tertawa.

Syaugi berharap tambahan pesawat tempur F-16 mampu memperkuat pengamanan wilayah udara Indonesia, khususnya kawasan barat dan utara, termasuk kawasan Selat Malaka. Sebab, sampai saat ini wilayah tersebut hanya dijaga oleh pesawat tempur Hawk 100/200 yang sudah terbilang uzur 

Korps Marinir Terima 37 Tank Amfibi Rusia




TEMPO.COSitubondo - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro hari ini, Senin, 27 Januari 2014, dijadwalkan menyerahkan 37 unit tank amfibi BMP-3F kepada Korps Marinir TNI AL di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir, Desa Karangtekok, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Tank amfibi BMP-3F tersebut buatan Rusia. Pada Desember 2010, Korps Marinir lebih dahulu mendapatkan 17 unit BMP-3F, sehingga Korps Marinir akan memiliki 54 unit.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksmana Pertama Untung Suropati mengatakan BMP-3F dibuat oleh pabrik kendaraan tempur Kurganmashzavod di Kurgan, Rusia. "Ini sebagai realisasi dari pelaksanaan kontrak jual-beli antara Kemhan RI dengan perusahaan Rusia, Rosoboronexport," kata Untung dalam rilisnya, Senin, 27 Januari 2014.

BMP merupakan kendaraan tempur angkut pasukan yang berlapis baja tangguh dan mampu bermanuver di air dan darat. Tank ini memiliki senjata utama meriam canon kaliber 100 meter, senjata anti-serangan udara, dan rudal antitank.

Kepala Warranty Rusia, Sergei Safronov, mengatakan kendaraan tempur ini merupakan generasi terbaru yang sempurna. Dibandingkan produknya tahun 2010 yang diserahkan ke Indonesia, ranpur saat ini telah mengalami sedikit perubahan kontruksi. "Seratus persen sempurna, sesuai kondisi geografis Indonesia," kata dia.

Penyempurnaan BMP-3F ini disesuaikan permintaan Korps Marinir Indonesia. Rusia sendiri telah lama memakai produk tersebut. Safronov mengucapkan terima kasih karena Indonesia mempercayakan pembeliaan BMP-3F kepada Rusia.

Selain Indonesia, tank jenis ini juga dipakai angkatan bersenjata Ukraina, Sri Lanka, Siprus, Kuwait, dan Uni Emirat Arab.