Sunday, April 27, 2014

China rilis dokumen kebusukan Jepang




Merdeka.com - China merilis sebuah dokumen rahasia soal penyerbuan Jepang ke Negeri Tirai Bambu itu di Perang Dunia II. laporan tersebut termasuk rincian para perempuan China dipaksa menjadi geisha atau wanita penghibur bagi tentara Negeri Sakura itu. 

Kantor berita Reuters melaporkan, Ahad (27/4), publikasi ini muncul di tengah ketegangan hubungan China-Jepang. Pekan lalu Jepang membayar sekitar Rp 335,3 miliar demi menebus kapal telah disita oleh China pada 1930 saat kedua negara terlibat perang. 

Sekitar 89 dokumen itu dirilis oleh rumah arsip di Provinsi Jilin bagian utara meliputi surat-surat ditulis prajurit Jepang, artikel surat kabar, dan catatan militer ditemukan awal 1950-an. Namun pertanyaan muncul kenapa pemerintah Negeri Tirai Bambu itu baru membongkarnya sekarang. Motivasi ini belum jelas.

Politisi nasionalis Jepang telah mendesak Perdana Menteri Shinzo Abe meminta maaf pada 1993 geisha tersebar di banyak wilayah bekas jajahan mereka namun pemerintah Ibu Kota Tokyo menolak melakukan itu. 

Sejarah kelam kedua negara memang menjadi bom waktu. Terutama pembantaian di Provinsi Nanjing pada 1937. Saat berpidato di Ibu Kota Berlin, Jerman, Presiden China Xi Jinping sempat mengatakan kekejaman di Nanjing masih segar dalam ingatan. Ini memicu komentar pedas dan marah dari pemerintah Jepang menuding Jinping menyindir mereka. "Dia tidak seharusnya mengatakan itu," ujar seorang pejabat Jepang tak diketahui namanya.

Abe pun ikut membuat rakyat China marah dengan mengunjungi Kuil Yasukuni. Di sana para militer Perang Dunia II dimakamkan dan ini membuat terluka para keluarga korban Nanjing.

Ketegangan China-Jepang juga diperparah dengan perebutan pulau-pulau tak berpenghuni ada di tengah wilayah keduanya.

No comments:

Post a Comment